Sudah sebulan ini kami tidak ada Asisten Rumah Tangga (ART).
Aku dan suami bahu membahu mengerjakan tugas rumah. Belanja ke pasar, memasak, mencuci, setrika dan bersih-bersih rumah.
Awalnya terasa berat, karena kami terbiasa dimanjakan oleh keberadaan ART. Tapi lama-kelamaan rutinitas diatas bisa kami jalani dengan santai tanpa beban.
Banyak alasan kita tidak lagi mempekerjakan ART.
Terakhir kali aku merumahkan ART karena kegep mencuri lipstikku dan tanpa ijin membawa baju anakku yang diklaim katanya 'cuman pinjam'. Tidak hanya itu, beberapa barang di rumahku tiba-tiba raib entah sudah berpindah kemana. Sejak saat itu kami merasa kehilangan kepercayaan mempekerjakan orang baru di rumah.
Lalu kemudian aku berusaha kembali untuk bisa dapat ART yang baru. Mencoba peruntungan kali aja bisa dapat yang kerjanya bagus dan jujur. Setelah tanya sana sini akhirnya ditawarin ART yang kerjanya 5 hari per minggu. Tapi yang bikin nyesek ART tersebut meminta bayaran Rp. 40.000 per hari (aku berpatokan pada upah pekerja setempat ya, karena setiap daerah pasti berbeda). Dengan kondisi keuangan yang pas-pasan tentu ini memberatkan. Kami tidak sanggup membayarnya. Yah apa boleh buat kita harus keluar dari zona nyaman, yang awalnya terbiasa dilayani ART kini harus bangun lebih pagi agar bisa berbelanja ke pasar, memasak dan menyuapi si kecil, walau lebih sering terlambat masuk kantor 😁.
Kami belum tahu sampai kapan kondisi (tanpa ART) ini bisa bertahan. Namun yang pasti kekompakan kami sebagai suami istri makin bertambah. Kami saling tergantung satu dengan lainnya.
Saat melihat anak-anak tersenyum ceria, hilanglah semua letih dan lelah ini. Canda tawa dan senyum mereka adalah energi bagi kami agar dapat terus menjalani hidup.
Adakalanya saat aku dan suami berada dalam kelelahan setelah mengerjakan pekerjaan rumah yang terjadi justru perselisihan saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Tak apa, bagiku itu justru ujian kekompakan kita. Karena setelahnya yang aku rasakan makin kuatnya ikatan saling menghargai antara aku dan suami.
1st Debut
Thursday, January 11, 2018
Tuesday, October 10, 2017
DIY | MASKER MADU UNTUK KONDISI KULIT BERBEDA
Madu memiliki zat yang kaya manfaat bagi tubuh. Selain untuk
kesehatan, madu juga bermanfaat untuk wajah. Kamu bisa membuat cleanser,
pelembab dan masker wajah yang dapat mencerahkan sekaligus melembabkan kulit dari
madu dengan mudah di rumah. Tinggal sesuaikan aja dengan kondisi kulit kamu.
So, ini dia infonya buat kamu semua, silahkan disimak ya...
1. Untuk Kulit jerawat
Bahan :
½ sdm bubuk pala
2 sdm madu
Bubuk pala memiliki zat antibakteri dan anti inflamasi yang
mampu melawan jerawat. Campurkan kedua bahan diatas, gunakan sebagai masker
wajah. Atau bisa juga dioleskan ke bagian yang berjerawat dan dibiarkan
semalam.
Sebelum menggunakan masker diatas, lakukan terlebih dahulu
tes pada bagian kulit yang lain. Jangan gunakan masker bila kamu memiliki
alergi terhadap salah satu bahan diatas.
2. Untuk Kulit Kering
Bahan :
1 sdm minyak kelapa
2 sdm madu
Untuk melembabkan kulit seketika, gunakan madu untuk mencuci
muka. Basahi wajah, lalu ambil sesendok madu, oleskan dan bilas dengan air
hangat. Selain itu campuran 2 bahan diatas dapat digunakan untuk memijat
wajahmu selama beberapa menit, biarkan selama 15 menit lalu bilas.
3. Untuk Kulit Berminyak
Bahan :
1 sdm lidah buaya
2 sdm madu
Untuk mengurangi kelebihan minyak di kulit, campurkan bahan
diatas dan gunakan untuk mencuci muka setiap hari. Untuk membuat masker wajah,
tambahkan sedikit kunyit ke dalam campuran lalu oleskan ke wajah. Biarkan
selama 15 – 20 menit dan bilas.
4. Untuk Menyamarkan Bintik Hitam dan Bekas Luka
Bahan :
1 sdm jus lemon
2 sdm madu
Untuk mengobati bintik hitam atau bekas luka dengan madu,
campurkan bahan diatas dan oleskan pada bekas luka. Biarkan selama 30 menit
atau semalam untuk mengurangi bekas luka.
5. Untuk Menghilangkan Komedo
Bahan :
¼ sdm kayu manis
2 sdm madu
Gunakan campuran diatas untuk membersihkan komedo . Oleskan pada
area yang ada komedonya. Biarkan selama 10-15 menit lalu bilas. Jika kulitmu
sentitif atau memiliki riwayat elergi sebaiknya hindari penggunaan kayu manis.
6. Untuk Mengecilkan Pori
Bahan :
1 butir putih telur
2 sdm madu
Putih telur sangat bagus untuk melawan kulit berminyak,
mengecilkan pori-pori dan membantu mengencangkan kulit. Gunakan campuran
diatas, biarkan selama 20-30 menit dan bilas.
7. Untuk Mencerahkan Wajah
Bahan :
2 sdm yogurt
1 sdm madu
Campur bahan diatas sampai menjadi pasta kental. Oleskan
pada wajah, biarkan setengah kering lalu gosok perlahan dan bilas dengan air
dingin. Kulitmu akan terasa lebih lembut dan cerah.
8. Untuk Menyamarkan Kerutan
Bahan :
1 sdm outmeal
1 sdm madu
Masker madu membuat kulit terasa lebih halus dan lebih
terhidrasi, dan bisa memperbaiki kerutan dan garis halus. Gunakan bahan diatas
sampai menjadi pasta, oleskan pada wajahmu dan biarkan selama 15 sampai 20
menit. Bilas dengan air hangat. Masker ini akan membantu mengembalikan kelembapan wajahmu.
9. Untuk Menghaluskan Wajah
Bahan :
2 sdm backing soda
1 sdm olive oil
1 sdm madu
Buat scrub madu alami buatan sendiri untuk kulit yang lebih
halus. Campurkan bahan diatas, oleskan
ke wajah dan tubuh, lalu pijat perlahan selama 5-10 menit dan bilas. Scrub ini
akan membuat kulitmu terasa super lembut. Untuk membuat scurb lebih kasar,
tambahkan brown sugar atau kopi.
Nah
itu beberapa manfaat madu bagi kulit. Buat kamu yang udah pernah nyobain, share
dong pengalaman kamu di kolom komentar dibawah ini. Dan buat yang baru mau
mencoba, selamat mencoba ya.
Semoga
artikel diatas bermanfaat.
Salam.
Sumber
: Pinterest
Wednesday, September 27, 2017
PENGALAMAN PRIBADI MENYUSUI DI BULAN PUASA
Menjalani ibadah puasa bagi ibu menyusui tidak mudah. Ya benar.
Pengalaman ini aku tulis saat si bungsu berusia 20 bulan. Walau sudah makan makanan rumah dia masih aktif menyusu kapan saja dia mau. Dan sampai usia 2 tahun nanti pun aku belum kepikiran untuk menyapihnya. Karena aku sangat menikmati sekali masa-masa menyusui seperti ini. 😄
Masa menyusui tak selalu berjalan dengan indah. Seperti saat bulan puasa. Bagiku menyusui sambil berpuasa merupakan tantangan terberat dalam menyusui. Bagaimana tidak disaat menahan lapar dan haus, disaat itu pula si kecil merengek minta menyusui. Mau gak mau saya harus berbagi sisa tenaga (cairan tubuh) dengannya. Walhasil saya mengalami dehidrasi pada 3 jam menjelang berbuka.
Setelah berbuka badan pun tidak lantas serta merta bugar begitu saja. Butuh waktu untuk tubuh mencerna makanan yang baru tadi. Di saat seperti itu aku mendapati tubuhku benar-benar dalam keadaan kelelahan. Sampai rasanya gak mampu untuk melakukan sholat tarawih.
Ini yang membuat badanku menjadi drop. Meriang, panas, menggigil dan pusing sering aku alami selama bulan puasa. Hal ini juga berdampak pada si kecil. Daya tahan tubuhnya jadi menurun. Dia jadi lebih mudah demam, batuk dan pilek. Hiks 😥
Sungguh, pengalaman menyusui penuh dengan suka dan duka. Namun dukanya akan hilang begitu melihat si kecil tumbuh menjadi kuat dan tidah mudah sakit.
Masa-masa indah selama menyusui seperti ini yang kelak akan aku rindukan. Dan akan saya ceritakan pada si kecil nanti saat dia mulai beranjak dewasa.
Pengalaman ini aku tulis saat si bungsu berusia 20 bulan. Walau sudah makan makanan rumah dia masih aktif menyusu kapan saja dia mau. Dan sampai usia 2 tahun nanti pun aku belum kepikiran untuk menyapihnya. Karena aku sangat menikmati sekali masa-masa menyusui seperti ini. 😄
Masa menyusui tak selalu berjalan dengan indah. Seperti saat bulan puasa. Bagiku menyusui sambil berpuasa merupakan tantangan terberat dalam menyusui. Bagaimana tidak disaat menahan lapar dan haus, disaat itu pula si kecil merengek minta menyusui. Mau gak mau saya harus berbagi sisa tenaga (cairan tubuh) dengannya. Walhasil saya mengalami dehidrasi pada 3 jam menjelang berbuka.
Setelah berbuka badan pun tidak lantas serta merta bugar begitu saja. Butuh waktu untuk tubuh mencerna makanan yang baru tadi. Di saat seperti itu aku mendapati tubuhku benar-benar dalam keadaan kelelahan. Sampai rasanya gak mampu untuk melakukan sholat tarawih.
Ini yang membuat badanku menjadi drop. Meriang, panas, menggigil dan pusing sering aku alami selama bulan puasa. Hal ini juga berdampak pada si kecil. Daya tahan tubuhnya jadi menurun. Dia jadi lebih mudah demam, batuk dan pilek. Hiks 😥
Sungguh, pengalaman menyusui penuh dengan suka dan duka. Namun dukanya akan hilang begitu melihat si kecil tumbuh menjadi kuat dan tidah mudah sakit.
Masa-masa indah selama menyusui seperti ini yang kelak akan aku rindukan. Dan akan saya ceritakan pada si kecil nanti saat dia mulai beranjak dewasa.
Wednesday, September 13, 2017
Review : Benton Aloe BHA Skin Toner | Bahasa
Lagi bingung mau pakai exfoliating toner. Di beberapa online shop banyak sekali produk toner yang ditawarkan. Setelah baca review dari berbagai sumber, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba Benton Aloe BHA Skin Toner.
Awalnya sempat ragu mau beli, kuatir gak cocok. Jadilah beli yang versi mini size. Karena syarat dari online shop yang mengharuskan beli minimal 3 produk mini size, jadilah aku pilih Benton Aloe BHA Skin Toner, Benton Snail Bee Hight Content dan Benton Snail Bee High Content Steam Cream. Gak sampai seminggu pakai 3 serangkai skincare ini aku langsung dibikin jatuh cinta. Bebas bruntusan dan kulit wajah kelihatan lebih 'happy', yeayy... 😊😊😊
Repurchase versi full size, YESS!
Versi Mini Size
Kali ini aku hanya fokus membahas Benton Aloe BHA Skin Toner aja, karena toner ini sudah aku pakai selama sebulan lebih tentu udah dalam versi full size ya...
Versi Full Size
Dari review yang aku baca, toner ini cukup bagus untuk segala macam jenis kulit. Kebetulan jenis kulitku kering, sering bruntusan. Kandungan salicylic acid dan aloe di dalamnya mampu menghidrasi kulit. Produk ini termasuk dalam exfoliating toner, aku pakainya sehabis facial foam lalu lanjut hidrating toner, pagi dan malam hari. Teksturnya cair sedikit kental. Aku pakainya dituang ke tangan dan langsung diusapkan ke kulit wajah dan leher. Jadi walaupun gak pakai kapas, toner ini tetep bisa nempel di kulit dan juga cepat meresap.
Untuk yang baru pertama kali pakai acid toner seperti aku, produk ini cocok karena formulasinya tidak terlalu keras dan bebas alkohol. Jadi gak bikin kulit kering.
Hasilnya baru benar-benar terasa saat pemakaian lebih dari sebulan. Dan kulit wajahku perlahan dan pasti menjadi lebih cerah, kondisinya pun jadi lebih baik.
Dari segi harga, produk ini cukup ringan di kantong. Dibandrol seharga seratus sembilan puluh ribu dengan isi 200 ml. Dengan isi sebanyak itu, bisa untuk pemakaian sampai beberapa bulan. Lumayanlah ya...
So, segitu dulu reviewnya. Bagi kalian yang sudah pernah pakai boleh share pengalaman kalian disini. Buat yang masih mau coba, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Salam
Subscribe to:
Posts (Atom)